Dear,
duduklah disampingku. Sediakan telingamu untuk mendengar keluh kesahku, kubutuh
bahumu untuk bersandar. Aku terlalu lelah dengan semua ini. Dear masih teringat
jelas, baru beberapa saat yang lalu aku pulih dari sakit yang menghujamku,
sakit akibat hubungan yang kujalin dengannya harus begitu saja berakhir karena
alasan yang tidak masuk akal, sakit akibat rencana dan harapan yang telah
dipupuk lama tiba-tiba hancur berantakan, sakit karena menyadari kenangan yang
dulu sangat indah berubah pahit dan menyesakkan.
Baru saja
aku mulai bangkit, mengikhlaskan semua rasa yang pernah ada. Tiba-tiba ada
orang yang begitu saja muncul, membuatku terpanah, membuatku terpesona,
membuatku salah tingkah. Dear, aku benci rasa suka ini, rasa suka yang kurang
ajar, rasa suka yang datang tiba-tiba, tak permisi dan menyusup ke hati
memporak-porandakan pikiran dan perasaanku. Aku tau dear, rasa suka itu wajar.
Namun, yang membuatnya tak wajar rasa suka itu beralamat ke orang yang tak
tepat, aku lebih menghargai pertemanan yang sangat membahagiakan ini, aku tak
mau rasa sukaku yang mungkin hanya sesaat membuatku tidak mendapatkannya
sebagai pasangan, pun juga kehilangannya sebagai teman.
Rasa
suka ini menyiksaku dear, membuatku jadi salah tingkah, membuatku menjadi orang
lain. Dear, ajari aku untuk menikmati rasa suka ini sendirian, ajari aku untuk
memendam rasa, ajari aku untuk membunuh secara perlahan perasaan ini, ajari aku
berdamai dengan kepahitan ini, ajari aku untuk bersikap biasa saja di depannya.
Dear,
kau tau? Ini teramat menyakitkan, kau menyukai seseorang tapi kau tak memiliki
kuasa untuk mengungkapkannya. Dear, temani aku menikmati sakit ini, bantu aku
berjuang mengubur dalam-dalam rasa suka ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar