Usia dua puluh sembilan tahun. Angka yang sudah cukup banyak. Angka yang bagi sebagian orang idealnya sudah memiliki banyak hal. Kerjaan yang stabil, tabungan yang cukup, suami dan anak-anak. Namun, diriku ternyata tidak hidup dalam konsep yang ideal. Di usia yang terbilang sudah cukup matang nyatanya aku belum memiliki apa-apa. Meski begitu, hatiku terasa begitu tenang dan bahagia. Entah sejak kapan, aku sudah tidak lagi membebankan diriku dengan ekspektasi-ekspektasi yang berlebihan. Aku terbangun setiap pagi dengan harapan bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari diriku yang kemarin. Aku tak lagi pernah membandingkan diriku dengan orang lain. Aku sangat jarang merasa “terintimidasi” dengan pencapaian orang lain. Mungkin aku sudah berada di tahap “penerimaan diri”, sudah mencoba belajar dan memahami bahwa setiap orang berjalan di relnya masing-masing tanpa harus merasa superior dan inferior.
Dulu, aku
sering sekali mencari pembenaran-pembenaran yang bisa membesarkan hatiku agar
tidak merasa kerdil. Sering “mengorek-ngorek” kehidupan orang lain. “Dia mah
kelihatannya aja enak, duit banyak, memiliki pekerjaan prestige, tapi kerja
penuh tekanan, waktunya dihabiskan di kantor, sibuk diperbudak pekerjaan,
mendingan aku yang bla bla bla.”. “Ah buat apa nikah cepat kalo ujung-ujungnya
banyakan berantem, pasangannya melakukan affair,
dan berbagai sinisme yang seolah membesarkan hati dan membenarkan kondisi
yang saat ini tak mampu kuubah.”.
Sekarang,
setelah melewati perjalanan yang cukup panjang dan berliku kuakhirnya belajar ternyata
semua itu tak ada gunanya. Membandingkan diri dengan orang lain, merasa lebih
baik dengan kondisi yang dijalani ternyata useless.
Buat apa? Kalau sudah merasa lebih baik, terus apa? Hanya melahirkan sebuah
kesenangan fana. Yang paling benar ya fokus ke diri sendiri aja. Biarkan orang
lain berjalan di relnya, aku pun berjalan di relku tanpa harus saling
menyenggol.
Saking
lamanya tidak menulis sampai kata demi kata yang terangkai rasanya begitu kaku.
Niatnya menulis tulisan ini sebagai tulisan refleksi, nyatanya kekakuan dalam
menulis menjadikan tulisan ini tak mempunyai arah. Semoga tulisan ini menjadi
awal untuk memulai kembali menulis. Membangun kebiasaan yang dulu pernah
dilakoni tapi vakum karena kemalasan.
Happy birthday to me. Be nice to yourself. Tidak perlu
membuktikan apa-apa kepada siapa-siapa. Toh yang tau apa yang benar-benar kamu
inginkan ya kamu sendiri. Go away selama masih di jalur yang benar. Enjoy every
moment.
Selamat
tanggal 1 September yang ke-29 ya. Ingat, umur itu hanya angka. Yang membuatnya
bermakna adalah apa yang kamu perbuat, berikan value pada dirimu. Be mature and
stay young <3.
Home sweet
home, 01 September 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar