Minggu, 10 Februari 2019

Perihal pertemanan

Aku punya banyak teman, hingga aku bisa memilih teman yang bisa kuajak untuk nongkrong di cafe, main di pantai, mendaki di gunung bahkan untuk kerja tugas aku bisa memilih untuk bersama teman yang mana. Namun tak banyak dari temanku yang bisa kuajak untuk travelling ke tempat yang jauh, hanya segelintir saja dan aku akhirnya harus terus-terusan bersama orang yang sama karena tak memiliki banyak pilihan.

Tadi sempat ngobrol dengan seorang teman yang berasal dari Aceh. Dulu sempat niat untuk main ke sana, meskk pada akhirnya harus terbentur harga tiket yang begitu mahal. Tadi mendapat angin segar, setelah ngobrol jadinya tau ada alternatif ke Aceh yang murah, jadi ke KL dulu baru ke Aceh. Estimasi anggarannya bisa samlai setengah dari harga Jogja langsung ke Aceh.

Disaat seperti ini rasanya ingin punya partner jalan yang halal, agar bisa kemana-mana tanpa harus menimbulkan fitnah. Bisa lebih hemat karena sewa hanya satu kamar kamar. Ingin rasanya menikmati perjalanan dengan seseorang yang sudah halal.

Teman berpetualanganku selalu iya ketika kuajak ke manapun, ke kota yang jauh bahkan hingga ke luar negeri. Tapi sering sekali aku berfikir ulang jika mau bepergian jauh dengannya karena kita beda spesies, terlalu banyak hal yang akhirnya difikirkan.

Dilain sisi susah sekali mengajak teman-temanku yang cewek bepergian jauh,  kebanyakan mereka terlalu banyak ketakutan dan pertimbangan. Hingga aku tak punya cukup pilihan untuk mengajak siapa untuk menyalurkan hasrat jalan-jalan dan ekplorasi.

Mungkin sudah saatnya berfikir untuk solo travelling, menikmati setiap sudut kota yang baru seorang diri, menantang diri sendiri sejauh mana berani dan nekat melangkahkan kaki di tempat yang baru dengan kondisi yang tak menentu.

Pedestrian Malioboro, 10022019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...