Minggu, 03 Oktober 2021

Kegagalan

Berbicara tentang kegagalan kita tidak bisa terlepas dari peluang, kesempatan, dan waktu yang tepat. Tak ada yang benar-benar gagal yang ada hanyalah hal tersebut bukan untukmu atau waktunya yang kurang tepat. Kalau ada hal yang bisa kusesali hal tersebut yakni saya tidak benar-benar memanfaatkan waktu yang saya miliki dengan cukup baik. Saya begitu menikmati setiap fase untuk bermain, untuk diri sendiri, untuk bersenang-senang, dan terjebak dalam zona aman. Punya banyak teman, punya banyak pengalaman main, dan punya banyak tempat berkelana. Saat ini kubaru menyadari begitu banyak kesempatan yang kulewati hanya karena saya terlalu cepat berpuas diri.

Flashback ke waktu 10 tahun silam. Waktu itu, saya pernah mendaftar di salah satu PTN dengan mengambil jurusan Teknik Informatika sesuai dengan jurusan saya waktu SMK. Saya tidak diterima, waktu itu saya mendaftar jalur bidik misi, sebelum mendaftar orang tua sudah melarang untuk daftar dengan ultimatum bahwa jangan sampai kamu mengambil hak orang lain. Saya bukan dari keluarga kaya, tapi juga bukan dari keluarga yang kekurangan. Orang tua saya takut jika saya keterima beasiswa bidik misi tersebut yang pada saat itu diperuntukkan untuk orang kurang mampu berarti saya mengambil hak orang yang memang benar-benar butuh. Saat saya gagal saya tidak lagi mencoba karena menganggap bahwa hal itu memang bukan untuk saya.

Pada kesempatan tes selanjutnya, saya mencoba mengambil jurusan yang lain dan tidak lagi memasukkan teknik informatika sebagai opsi. Dan yaah, saya keterima di salah satu PTN dengan mengambil jurusan yang memang saya sukai. Kurang lebih 4 tahun saya menjalani kuliah S1 dan saya tidak pernah betul-betul fokus ke akademik, meski IPK saya juga tidak pernah anjlok-anjlok banget. Saya mempelajari formula untuk mendapatkan nilai bagus di kampus, asalkan kamu rajin masuk kuliah, rajin mengerjakan tugas, aktif dalam berdiskusi maka kamu akan mendapatkan nilai yang bagus, tidak perlu pintar secara akademik. Saya terlena dengan semua itu, nilai akademik saya cukup bagus jadi di luar kelas saya memanfaatkan untuk melakukan perjalanan sebanyak-banyaknya ke banyak tempat, sangat sering nongkrong dengan teman-teman, saya sangat menikmati waktu 4 tahun di S1 dengan berbagai perjalanan hidup.

Sekarang saya baru menyadari dan menyesali, kenapa waktu itu saya tidak melek secara akademik, saya melewatkan begitu banyak kesempatan, kesempatan untuk ikut lomba, ikut exchange, ikut magang, dan berbagai kegiatan yang mungkin bisa menunjang akademik saya lebih baik dan mungkin bisa membuat jalan hidup saya saat ini menjadi lebih baik. Andai waktu itu saya memperjuangkan untuk bisa masuk ke teknik informatika, andai waktu S1 saya bisa fokus menyeimbangkan kehidupan akademik dan nonakademik, mungkin saat ini jalan karier saya bisa jadi lebih baik.

Mengambil jurusan yang “aman” ternyata membuat kehidupan saya betul-betul aman, terasa sekali perjuangan untuk mendapatkan pekerjaan, setiap kali mau apply ke perusahaan-perusahaan bonafide selalu saja terkendala di administrasi awal, jurusan saya jarang sekali ada lowongan untuk kerja di perusahaan.

Dengan pengalaman yang sangat berharga ini, saya selalu berharap jika kelak saya bisa memberikan pandangan dan saran kepada keluarga dan teman-teman terdekat untuk benar-benar memikirkan masa depan sebelum mengambil keputusan. Jika mengingat masa lalu, saya terkadang sedih, dulu benar-benar tidak memiliki orang yang bisa ditanya terkait akademik, jadi memilih jurusan pun sesuai insting, sekarang baru benar-benar paham bahwa keputusan yang kita ambil di masa lalu ternyata begitu besar dampaknya dengan apa yang akan kita dapatkan di masa depan.

Sekarang saya sudah mencoba berdamai dengan berbagai ups and downs kehidupan, mencoba melihat hikmah dibalik semua hal yang terjadi, dan terus berusaha memaksimalkan potensi dan peluang yang ada. Jangan sampai 10 tahun dari sekarang saat saya flashback, saya merasa semakin menyesal dengan keputusan-keputusan yang saya ambil hari ini. Mencoba membuka mata lebar-lebar untuk segala kesempatan yang ada.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...