Saya ingin
bercerita tentang kegiatan dua hari ini.
Kemarin,
sepulang aktifitas lumayan padat, pagi hingga siang kuliah, lanjut ketemu ketua
baru UKM ku, lalu ke Malioboro membelikan titipan seniorku. Setelah itu saya meluncur
ke rumah dokter gigi yang sedari beberapa hari yang lalu sudah janjian. Rencanya
ingin ganti behel. Sesampainya di sana, behelnya di copot, scaling dan cetak
gigi. Saya tak menyangka, harganya lumayan mahal untuk ukuran mahasiswa kismin
tak bekerja sepertiku. Saya harus membayar 375.000 untuk 3 proses itu. Sebelumnya
sudah kupersiapkan biaya untuk ganti behel, kufikir sudah include dengan biaya
yang sudah kusiapkan tersebut, ternyata gak. Mesti nambah dengan nominal yang
tak sedikit. Rasa-rasanya pengen nangis, melihat isi tabungan berkurang
hahahahaha. Dalam kondisi seperti itu, ada-ada saja jalan Allah untuk
menghibur, sepulang dari dokter gigi saya dan Siti (teman yang menemani ke
dokter gigi) mampir beli martabak manis, dalam waktu menunggu itu tiba-tiba di
hp saya diinvite masuk ke grup receh, grup orang-orang yang mau liburan ke
Pacitan. Nama grupnya Karyawisata TK Kartini. Sontak saya tertawa melihat grup dan
kerecehan chat orang-orang di dalamnya dan melupakan pengeluaran yang menurutku
lumayan banyak dan tak terduga itu. Hahaha
Perjalanan pulang,
Saya terus berfikir kerja apa ya biar dapat penghasilan selain beasiswa yang
masuk 3 bulan sekali. Sebenarnya nominalnya sangat cukup, hanya saja karena
sudah terbiasa dapat penghasilan aktif jadi merasa tidak produktif aja ketika
tak melakukan apa-apa yang menghasilkan uang. Dalam kegamangan itu, saya juga
mikir besok berbagi nasi harus tetap jalan meskipun uangnya tersisa sedikit. Oh
iya, sejak beberapa bulan yang lalu saya sudah berkomitmen untuk berbagi nasi
setiap hari jumat. Dulunya sih inisiasi bareng teman-teman KK, tapi lambat laun
orangnya makin hari makin variatif, yag dulunya ramai ber8, tapi karena
kesibukan makin kesini orangnya makin berkurang, biasa berdua, berempat dan
tadi bertambah personil menjadi 6. Berhubung orangnya ada 6, nasi yang selama
ini saya pesan hanya 20, saya tambah menjadi 30 biar setiap motor dapat 10
bungkus nasi untuk dibagikan. Bismillahlah, fikirku. Insha Allah pasti aka nada
rejekinya. Belum juga meninggalkan kost, tiba-tiba salah satu teman yang
kebetulan tidur di kamar, memanggilku dan bertanya “Mbak Tin, udah beli
nasinya?”, tanyanya. Belum, jawabku. Tiba-tiba dia mengambil dompet dan
memberiku uang 50.000, sontak mataku panas dan air mata seakan berlomba untuk
keluar bersamaan. Saya begitu terharu dengan rahmat dan cara Allah “menegur”
dan memberikan rejeki, tak menunggu waktu lama. Saat itu juga kalau Allah
berkehendak, pasti akan ada jalannya.
Perjalanan menuju
penjual nasi, saya bawa motor sambil merenung. Allah begitu kuasa, mendengar
dan menjawab do’a hambanya. Seketika kutersadar, dalam kondisi apapun harusnya
selalu bersyukur dan berbaik sangka sama Allah, apapun kondisinya. Baik ketika
lapang, maupun sempit. Karena dengan syukur kelapangan itu pasti akan selalu
mengikuti. Kegiatan bagi nasi rutin setiap jumat itupun memberiku banyak
pelajaran untuk terus berbagi, bersyukur dan bersyukur. Berbagi untuk
orang-orang di jalan dan untuk penjual nasinya. Bersyukur atas segala nikmat
yang tak semua orang dapatkan. Orang-orang di jalanan itu mengajarkan
kesyukuran yang tiada henti, dalam kondisi apapun, bagaimapun. Mereka tetap
tabah dan ikhlas menjalani hidup, senyum merekah yang begitu ikhlas seketika
menusuk hati dan menancapkan rasa lega yang luar biasa. Ketika memberikan nasi
yang harganya tak seberapa itu, terlihat bagaimana wajah-wajah mereka dengan
penuh haru berterima kasih tiada henti dan senyum yang selalu mereka. Terima
kasih Allah untuk segala nikmat yang telah engkau berikan.
Pemandangan yang selalu membahagiakan setiap jumat pagi
Pesan nasinya di sini setiap hari jumat, hari kamis sudah ngechat mbaknya jumlah pesanannya. Biasanya sudah disiapkan jadi sisa ngambil aja lalu berangkat untuk dibagikan. Tapi kalau nambah pas hari H, harus mendahulukan babang gojek yang lagi mencari rejeki.
Jumat,
30 November 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar