Senin, 15 Juli 2024

Menikmati Kebahagiaan di Karimun Jawa


Perjalanan dimulai dari Jogja menggunakan daytrans yang sudah kami booking beberapa hari sebelumnya, pemesanan tiket bisa langsung ke kantornya atau bisa melalui aplikasi Tiket.com atau Traveloka. Daytrans tujuan Jogja langsung ke Pelabuhan Jepara dengan waktu keberangkatan dari kantor Gading pukul 23.00 dan tiba di Pelabuhan Jepara pukul 05.00. Turunnya pas di depan gerbang pelabuhan, jalan kaki dikit sudah masuk ke area pelabuhan. Kalau ke Karimun pakai open trip nanti bisa langsung ketemu sama tim penjemputan di sekitar area pelabuhan, tapi kalau mandiri atau backpackeran bisa langsung ke loket tiket yang ada di pelabuhan untuk membeli tiket khusus kapal Siginjai dan jika ingin menggunakan kapal cepat bisa booking di aplikasi Express Bahari Mobile jauh-jauh hari sebelum keberangkatan. Adapun untuk waktu keberangkatan kapal Siginjai yakni pukul 07.00 dengan estimasi waktu tempuh kurang lebih 4 jam sedangkan untuk kapal express berangkatnya pukul 09.00 dengan estimasi waktu tempuh kurang lebih 2 jam, tiba di Pelabuhan Karimun Jawa sekitar pukul 11.00-12.00.


Karena kami pakai open trip jadi yang akan kuceritakan adalah point of view dari sisi pengguna open trip. Kami menggunakan open trip 3 hari 2 malam dengan menggunakan kapal cepat dan sudah all in mulai dari awal penjemputan di pelabuhan, penginapan, makan, tour darat dan laut, transportasi dan juga dokumentasi biasa maupun drone.


Pada saat turun dari kapal, di pelabuhan ada baaanyak sekali orang yang menawarkan jasa jemput, jasa rental motor/mobil, dan penginapan. Jadi kalau backpackeran pun tidak perlu khawatir atau kebingungan mencari tempat maupun transportasi.


Sama seperti di Pelabuhan Jepara, saat tiba di Pelabuhan Karimun Jawa salah satu crew dari open trip yang kami gunakan sudah menunggu kami di Pelabuhan. Kami dijemput dan diantar langsung ke penginapan. Kami tiba di penginapan sekitar pukul 12.00 dan sudah disambut oleh makanan dan minuman segar yang sudah tersedia di atas meja dan juga sambutan dari kamar yang bersih dan wangi. Karena kelaparan setelah diayun ombak laut Karimun kami langsung makan dan beres-beres, agenda selanjutnya hari itu yakni jalan-jalan ke Pantai Bobby. Crew yang mengantar kami ke penginapan menginformasikan bahwa kami akan dijemput lagi pukul 13.45. Awalnya berfikir bahwa bisalah leha-leha dan mager-mageran dulu paling juga nanti molor dijemputnya, tapi ternyata pas 13.45 pintu kamar sudah diketok oleh crew lain yang akan menemani kami di Pantai Bobby. Bintang 5 untuk ketepatan waktunya. 


Oh iya, di itinerary trip yang kami gunakan hanya menyebutkan tempat-tempat yang akan dikunjungi, tapi tidak ada jam khusus yang dicantumkan, dalam artian waktunya cukup fleksibel jadi lebih nyaman juga karena tidak harus terburu-buru sat set ke sana ke mari, dan tentunya semua list tempat yang dituliskan di itinerary bisa dikunjungi. Waktu kunjungan ke tempat selanjutnya selalu diinfokan oleh crew setelah satu tempat selesai dikunjungi.


Selain apresiasi ketepatan waktu dari pihak open tripnya, saya juga sangat mengapresiasi pemilihan tempat dan waktu yang tepat untuk kami berkunjung. Seperti di Pantai Bobby, kami tiba di sana sekitar pukul 14.00 dan saat itu tidak terlalu ramai, entah orang ramai sebelum kami datang atau gimana tapi yang jelas saat kami tiba di sana suasanya cukup sepi, jadi kami mengambil foto di berbagai spot lebih enak tidak harus antri lama dan tidak harus bocor sana sini. Puas menikmati dan mengambil dokumentasi di Pantai Bobby selanjutnya kami ke Pantai Sunset.  Penamaan pantai Sunset kayaknya karena di pantai ini kita bisa menikmati sunset dan senja yang saaaangat indah. Di sini kami foto-foto, minum degan, makan gorengan sembari menunggu sunset. Di sini juga tersedia beberapa toilet dan juga ada musholla. Di samping pantai sunset terdapat tempat yang juga terkenal yakni Pantai Tanjung Gelam, tapiii di sini saaangat ramai, jadi kami ke sini hanya melihat-lihat suasana pantai TG dan kembali ke pantai sunset untuk menunggu sunset.


Di Pantai Sunset sekitar pukul 17.00 orang-orang sudah ramai berdatangan dan tepat saat matahari mulai tenggelam hampir di setiap titik diisi orang-orang yang ingin mengabadikan matahari tenggelam. Di momen ini sempat terheran-heran juga dengan fotografer yang juga sekaligus guide kami yang malah tidur hahaha, kocak dan ngeselin gak sih hahaha. Saat matahari sudah tenggelam sepenuhnya kami sudah bersiap-siap pulang, tapi sang fotografer malah baru mengambil peralatannya, tetap dengan mode komunikasinya yang cukup unik. Kami menunggu sejenak sampai langit berubah menjadi senja yang sangat cantik dan orang-orang sudah sepi, dan ternyataa waktu itu adalah momen yang sangat tepat untuk mengambil gambar dan video, waktu di saat semburat senja dan gradasi warna langit yang sangat indah terpancar. Bintang 5 untuk fotografer yang irit ngomong, memiliki cara komunikasi yang unik, tapi mampu menghasilkan hasil dokumentasi yang sangat bagus. Setelah puas foto kami kembali ke penginapan dan hari pertama pun berakhir dengan kondisi tubuh yang kelelahan tapi hati yang senang dan Bahagia.


Day 2 diawali dengan sunrise di Pantai Bobby (again). Kami siap-siap pukul 05.00 sesuai instruksi, tapi ternyata dijemputnya hampir setengah 6 karena ternyata mataharinya juga baru terbit menjelang jam 6. Saat kami di sana suasananya tidak terlalu ramai (syukurlah), mungkin setiap penyelenggara trip punya destinasi yang berbeda di setiap waktu jadi tidak numpuk di satu tempat. Di sini kami bisa menikmati sunrise yang indah disertai suara desiran ombak yang membuat otak menjadi rileks, bisa grounding sekaligus sunbathing, momen yang sangat indah.


Selanjutnya kami kembali ke penginapan untuk sarapan dan siap-siap untuk tour laut. Kami dijemput pukul 08.30 untuk menuju ke deramaga, di dermaga kami bertemu baaanyak sekali orang. Nah di kapal kami juga sekapal dengan orang-orang yang random, sistem tour laut adalah sistem sharing jadi bisa aja dari berbagai trip digabung menjadi satu. Kapasitas kapal yang kami gunakan sekitar kurang lebih 20 orang dengan 3 orang guide yang juga merangkap sebagai dokumentator + 1 kapten kapal, mereka semua sangat baik dan ramah, peralatan yang dipinjamkan juga kualitasnya bagus.


Tujuan pertama yakni snorkeling dengan ikan ikan hias dan foto-foto bawah laut, lalu lanjut makan siang di Cemara Besar, di Pulau Cemara Besar tempat persinggahan hampir semua orang untuk makan siang sepertinya karena raamai sekali. Di sini juga tersedia beberapa penjual minuman dingin, degan, gorengan dan juga fasilitas toilet dan musholla. Di Pulau Cemara Besar ini juga kita bisa lanjut bermain air karena meskipun mataharinya terik suasananya tetap dingin karena banyak pohon. Pantai Cemara Besar ini dikelilingi pasir putih yang luas dan sangat indah, jadi bisa foto-foto di berbagai sisi dan hasilnya akan tetap bagus karena alamnya sudah sangat indah.


Setelah makan siang kami lanjut perjalanan lagi menuju spot snokeling untuk foto dengan nemo, di sini hanya sebentar karena spot nemonya juga terbatas dan alam bawah lautnya tidak terlalu variatif dan airnya tampak sedikit keruh. Dan spot kunjungan terakhir yakni penangkaran Hiu. Kita bisa bergantian berfoto dengan baby hiu. Untungnya kami tiba di sini di saat suasananya masih agak sepi jadi tidak harus antri lama untuk foto dengan HIU. Tapi PR banget juga sih foto dengan hiu, so scary hahaha, apalagi selalu diinstruksikan untuk tidak banyak gerak dan jangan menurunkan tangan karena itu bisa dianggap umpan oleh hiu, jadi foto sok sok asyik tapi aslinya takuut haha. Di penangkaran hiu ini juga bisa liat bintang laut, ikan buntal, dan beberapa tempat yang dijadikan kramba untuk menyimpan ikan dan seafood lainnya. Perjalanan day dua berakhir saat kami berlabuh di dermaga. Bintang 5 untuk para guide yang ramah, baik, dan sangat totalitas.


Hari ketiga sekaligus hari terakhir. Kami packing pagi-pagi sekali untuk selanjutnya siap-siap ke Bukit Love sebagai destinasi terakhir. Lokasi Bukit Love tidak terlalu jauh dari dermaga. Di sini kita bisa menikmati hamparan laut yang saaangat indah dan hamparan pepohonan yang masih terjaga kelestariannya, cuaca di sini juga adem jadi sangat pas untuk bersantai dan relaksasi. Berjam-jam di sini pun rasanya akan betah. Ada beberapa spot untuk foto, salah satunya dengan ikon Karimun Jawa. Di sekitar tempat parkir banyak dijual souvenir yang harganya masih sangat terjangkau. Lalu setelah puas berfoto kami kembali ke penginapan untuk mengambil barang-barang dan kemudian kami diantar ke pelabuhan untuk kembali ke Jepara menggunakan kapal cepat di pukul 11.00 pagi.


Terima kasih untuk semua yang sudah membersamai perjalanan 3 hari 2 malam yang sangat berkesan dan menyenangkan ini. 

 

Awalnya sebelum berangkat ke sini tak pernah punya ekspektasi apa-apa, mikirnya ya namanya laut dan pulau pulau pasti akan gitu gitu aja, apalagi sebelumnya sudah pernah ke Gili Trawangan dan juga Labuan Bajo, beberapa bulan lalu baru balik dari Wakatobi, dan pernah ke banyak pantai dan pulau yang lain sehingga banyaak sekali perbandingan. Jadi datang ke Karimun benar-benar me-nol-kan ekspektasi biar gak kecewa, bahkan yang sebelum-sebelumnya selalu backpackeran kemana-mana, kali ini mencoba menggunakan open trip full dari awal hingga akhir yang itu pun juga minta tolong temen yang handle jadi tinggal bayar. Gak pernah sama sekali nyari foto-foto dan informasi tentang Karimun Jawa dengan kepasrahan apa pun yang terjadi ya udah dinikmati aja, bahkan sempat heran kok bisa seramai ini. Tapi semakin menyelami setiap sudutnya, menikmati setiap keindahannya, dimanjakan oleh hawa dingin pulau yang sangat langka (hampir semua pulau yang pernah kukunjungi itu selalu panas, baru di Karimun Jawa ngerasain pulau tapi sejuk), dilayani dengan sangat baik oleh orang-orang yang membantu perjalanan kami, dan menyaksikan banyak sekalii tawa kebahagiaan yang ditunjukkan oleh keluarga, sahabat, dan teman-teman yang sedang berlibur bersama di situ saya merasakan bahwa Karimun Jawa memiliki hal yang sangat istimewa. Dan yang paling berkesan adalah ombak Karimun Jawa yang tak terlupakan, baru kali ini merasakan hantaman ombak yang begitu besar, jadi naik kapal berasa naik roller coaster. hahhaha

 

Adapun biaya yang kami keluarkan:

  • Travel Jogja – Jepara = 140.000 (Daytrans – Bus) 
  • Travel Jepara – Jogja = 151.00 (Daytrans – Shuttle)
  • Biaya open trip = 1.550.000 @The Nekad Karimun Jawa (udah include semuanya dari berangkat di Pelabuhan Jepara dan kembali lagi ke Pelabuhan Jepara). Harganya bisa berbeda tergantung waktunya berapa lama, pilihan kapalnya, dan pilihan penginapannya. Untuk lebih jelasnya hubungin kontak tripnya aja biar lebih jelas.
  • Grab car dari Pelabuhan Jepara – Daytrans = 21.000

Total biaya perjalanan Jogja: 1.862.000




Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...