Minggu, 31 Desember 2023

Recap 2023

Selalu mellow setiap menuliskan cerita akhir tahun, selalu merasa waktu berlalu begitu cepat, detik berganti menit, menit berganti jam, hari, minggu, bulan, dan sekarang sudah di penghujung tahun. Tahun ini ngerasa berproses cukup lambat tapi semoga yang lambat itu memberikan makna yang cukup dalam. Menjalani slow living yang semoga bukan alibi dari kemalasan.

Mari kita rekap tahun 2023 dalam satu tulisan ini, semoga bisa menjadi kenangan jika dibaca tahun tahun ke depan.

Dari sekian banyak hal yang kupelajari dan kulalui di tahun 2023 ini, perjalanan spiritual menjadi hal yang mendapat atensiku cukup besar. Alhamdulillah tahun ini mendapat kesempatan dan rahmat sehingga bisa melakukan perjalanan umroh, meskipun kuakui perjalanan umroh itu tidaklah mulus, ada banyak logika yang main yang kutau seharusnya tidak melibatkan logika jika berkaitan dengan iman. Ada banyak hal yang kupertanyakan, ada banyak hal yang mengganggu pikiran, sehingga perjalanan ibadah menjalani perjalanan yang cukup berat buatku. Sepulangnya dari umroh beberapa bulan kemudian menjalani proses pembersihan jiwa dengan bantuan guru spiritual. Melalui proses ini kesangsianku terhadap banyak hal yang melibatkan logika akhirnya diuji, ada banyak hal yang tidak masuk akal tapi terjadi secara nyata di depan mata. Persilangan dimensi fisik dan roh, keterlibatan jin dan berbagai hal mistis lainnya yang seakan tidak masuk akal tapi nyata di depan mata membuka pikiran dan hati bahwa ya, ada banyak hal yang tidak masuk akal tapi harus diimani karena semua itu sudah diatur oleh sang Maha Pengatur.

Di tahun ini pun perjalanan karier cukup baik, alhamdulillah kelas di Panrita mulai ramai dari awal tahun hingga akhir tahun, seakan sebuah balasan dari tahun sebelumnya yang sangat sepi. Kerjaan di Alekawa juga alhamdulillah berjalan lancar, kantor yang serasa rumah, rekan kerja dan siswa yang seperti keluarga, menjadikan proses menjalani pekerjaan di sini juga terasa nikmat. Dan yang terpenting bisa bekerja sesuai dengan nilai-nilai yang dianggap tidak melanggar aturan-aturan agama serta idealisme. Setahun ini benar-benar belajar banyak dari berbagai diskusi, membuka mata terhadap perbedaan, bukan hanya perbedaan suku, tapi juga agama, ras, warna kulit, budaya, negara. Perbedaan-perbedaan yang melahirkan banyak pelajaran dan pengalaman serta keinginan untuk melihat langsung secara nyata budaya dari negara asalnya. Beberapa kerjaan freelance mengajar bahasa Inggris selama beberapa bulan yang alhamdulillah cukup mendukung proses untuk belajar dan menambah pundi-pundi. Dan juga sempat membantu teman untuk mengelola warkop selama beberapa bulan.

            Tahun ini juga sempat mengambil les TOEFL selama beberapa bulan meskipun pada akhirnya skor yang didapatkan tidak sesuai target, but it’s okay. Dari proses kursus ini akhirnya bisa mencoba memahami bagaimana perjuangan untuk bekerja dan belajar di saat yang bersamaan. Pagi mengajar Bahasa Indonesia, sore kursus TOEFL, malam mengajar verbal untuk CPNS, akhir pekan mengajar Bahasa Inggris untuk kids. Proses switching yang sebenarnya cukup mudah tapi juga cukup menantang. Di sela-sela waktu kosong lebih banyak memberikan waktu ke diri sendiri untuk bisa menikmati waktu untuk bisa nonton Netflix dan bermain timezone untuk tetap bisa menikmati work life balance.

            Alhamdulillah di tahun ini juga teman-teman baik yang suportif juga bertambah, merasa bersyukur dipertemukan dengan orang-orang yang selaras, orang-orang yang memiliki value yang sama untuk bertumbuh dan melakukan kebaikan, orang-orang dengan ketulusan rela meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk berbagi. Di sisi yang lain juga harus melepas orang-orang yang sudah tidak selaras. Bukankah hidup memang begitu? Semua ada time limit masing-masing. Ada yang bisa dipertahankan, ada yang harus dilepas karena sudah tidak sejalan, dan bukan berarti harus bermusuhan, kan? Hanya saja jalan kita sudah berbeda. Tahun ini menjadi tahun untuk belajar melepaskan hal-hal yang sudah seharusnya dilepaskan.

            Alhamdulillah di tahun ini mulai belajar hidup berkesadaran, sadar yang dikonsumsi masuk ke tubuh, pikiran, dan hati. Sadar untuk belajar hidup sehat demi untuk hidup yang lebih baik. Sadar untuk terus belajar dan bertumbuh.

 

Recap bulan ke bulan

Mengawali awal tahun dengan berkumpul bersama keluarga, melewati pergantian tahun di rumah bersama dengan keluarga. Alhamdulillah sangat bersyukur berada di keluarga yang baik dan harmonis, semoga Allah senantiasa mencurahkan rahmat, kesehatan, dan umur panjang yang penuh berkah untuk keluargaku. Alhamdulillah seperti tahun-tahun sebelumnya mengawali tahun 2023 dengan mengadakan syukuran Panrita yang ke-6 tahun, alhamdulillah Panrita sudah 6 tahun. Semoga terus bertumbuh menjadi tempat pengabdian, tempat berproses, tempat belajar, dan juga tempat yang bisa menjadi tangga menuju ke pencapaian tujuan hidup banyak orang.

Di Januari ada momen tukaran kado di Alekawa. Momen tukaran kado yang sebenarnya tidak surprise karena kadonya sesuai request-an, hehe. Lalu masih di bulan yang sama ada kumpul bersama dengan tutor dan siswa di rumah Kak Fera saat acara 7 bulanan, lalu di akhir bulan ditutup dengan barbeque bersama teman-teman di Panrita.

Di tengah huru hara pekerjaaan di Panrita dan Alekawa tapi tetap jalan-jalan adalah yang utama, haha. Alhamdulillah di Februari berkesempatan untuk ikut conference yang diadakan di BRIN Jakarta, di sana bertemu Ana, Ani, dan Nida dan tentunya yang paling berkesan bisa bertemu dengan Prof Putu bahkan bisa satu forum saat presentasi.  Menghabiskan beberapa hari di Jakarta untuk seminar dan jalan-jalan lalu melanjutkan perjalanan ke Jogja. Jogja selalu memiliki magnet untuk menarikku mengunjunginya setiap tahun. Tahun ini kusempatkan ke Jogja di bulan Februari. Menyusuri jalan-jalan yang selalu penuh kenangan dan nongkrong di kafe untuk sekadar menikmati live music. Untuk pertama kalinya juga bisa berkunjung ke SALAM, salah satu sekolah alternatif yang kukagumi. Alhamdulillah semesta memang selalu memberikan kejutan, kebetulan ada teman yang sedang menjadi fasilitator di SALAM sehingga ada kesempatan untuk mengunjungi dan berbaur langsung dengan lingkungan SALAM. Sekolah alternatif yang memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk murid bereksplorasi dan mengembangkan potensi sejatinya sebagaimana yang Allah kehendaki.

Sepulang dari jalan-jalan langsung pelantikan pengurus Mata Garuda LPDP Sulsel. Alhamdulillah dan astaghfirullah di saat bersamaan haha. Mendapatkan amanah untuk menjadi kepala departemen, amanah yang semoga bisa kupertanggung jawabkan. Di bulan Maret juga bisa kumpul bersama dengan semua orang-orang Alekawa untuk merayakan ulang tahun Alekawa di rumah Sarah.

Memasuki bulan puasa dengan berbagai agenda buka bersama. Bukber dengan tim Panrita, dengan tutor dan siswa Alekawa, dengan teman-teman kampus, dan dengan teman-teman SMA. Bulan puasa selain menjadi bulan penuh berkah juga menjadi bulan reunian dengan sanak keluarga dan sahabat. Akhir April ditutup dengan kunjungan sahabat-sahabat SMA ke Soppeng untuk berlibur dan menghabiskan waktu bersama.

Awal Mei alhamdulillah diberikan kesempatan bersama dengan Etta untuk berangkat umroh. Pertama kalinya umroh dan juga pertama kalinya ke luar negeri. Ada banyak keajaiban yang dirasakan selama umroh dan juga bisa merasakan kenikmatan dalam beribadah selama berada di tanah suci. Salah satu momen terindah di tahun ini adalah dengan adanya kesempatan untuk berangkat umroh. Semoga tahun 2024 diberikan kesempatan lagi untuk umroh. Aamiin. 

Awal Juni keluarga dari Kalimantan datang ke Makassar, alhamdulillah bisa kumpul keluarga secara lengkap dan akhirnya bisa mengadakan syukuran rumah. Pertengahan Juni bersama-bersama berangkat ke Surabaya menggunakan kapal. Di Surabaya kami berpisah, kakak beserta keluarganya melanjutkan perjalanan ke Kalimantan, saya bersama dengan mama dan teman-temannya melanjutkan jalan-jalan ke Malang dan ke Bali. Bulan Juni menjadi perjalanan panjang nan melelahkan. Menempuh perjalanan dari Makassar Surabaya menggunakan kapal, naik mobil keliling Surabaya-Madura-Malang, dan lanjut perjalanan darat menggunakan kereta-kapal-bis dari Surabaya menuju ke Bali, akhirnya nyerah dan minta pulang naik pesawat. Akhir Juni memilih untuk lebaran di Makassar, tidak pulang kampung, karena merasa cukup lelah dengan perjalanan panjang di hari-hari sebelumnya.

Bulan Juli Ayu dan Didit menikah. Saya bersama teman-teman melakukan perjalanan ke Polman untuk menghadiri akad nikah mereka. Lalu kembali ke rutinitas sehari-hari untuk mengajar. Akhir bulan Juli ditutup dengan pertemuan dengan para mentor dan mentee untuk mentoring LPDP.

Awal bulan Agustus ada acara “BERBUDI (Berbagi Budaya Indonesia)”, salah satu program di Alekawa untuk mengenalkan budaya ke para siswa. Berbudi kala itu diadakan di Maros, berkunjung ke salah satu pesantren untuk melihat kehidupan pesantren, lalu ke rumah Kak Oji untuk melihat proses penggilingan gabah, lanjut makan di rumah Ilo, dan berakhir menikmati sore di Sumpang Bitta. Lalu seperti biasa menjalani aktivitas dengan mengajar dan juga masih mendampingi proses mentoring.

Mengawali bulan September dengan merayakan usia 30-an, alhamdulillah masih diberikan umur panjang yang semoga berkah. Lanjut di pertengahan bulan ikut kegiatan Songkabala Lae-lae yang merupakan salah satu acara adat yang dimaksudkan untuk menolak bala. Ada banyak rangkaian kegiatan menarik yang diinisiasi oleh beberapa lembaga yang bekerjasama dengan pemuda setempat. Lalu dilanjutkan dengan tes TOEFL dan di akhir bulan pelaksanaan kelas intensif di Hotel Swissbell.

Di bulan Oktober, setelah rangkaian hari-hari yang melelahkan kami bersepakat untuk staycation di Hotel Gammara untuk relaksasi agar tidak terlalu spaneng, lalu di hari kedua kami ke TSM untuk bermain snow world. Setidaknya meskipun belum berkesempatan merasakan salju secara langsung, sudah bisa merasakan imitiasinya di TSM hehe.

Mengawali November dengan mengikuti kegiatan “Sehari Mengabdi Chapter Makassar”. Alhamdulillah dipertemukan dengan semangat-semangat muda baru, relawan yang meluangkan waktunya untuk terus menghidupkan energi kebaikan. 

Lalu di pertengahan bulan ke Bantimurung wisata keluarga. Rasa-rasanya selama ini terlalu banyak waktu untuk teman dan orang lain, tapi hanya sedikit waktu dengan keluarga, jadi selalu berusaha untuk meluangkan waktu untuk bisa quality time bersama dengan keluarga. 

Di akhir bulan recharge energy lagi dengan bertemu teman-teman LPDP di kegiatan LEAD LPDP. 

Mengawali bulan Desember dengan kumpul keluarga di wisudanya Nanda. Lalu di pertengahan bulan membersamai seorang sahabat untuk melepas masa lajangnya. Senang sekali rasanya bisa melihat salah satu sahabat baikku menikah. Selalu senang melihat kebahagiaan dan cinta. 

Tahun ini ditutup dengan raker di Alekawa untuk merancang tahun 2024 dengan lebih baik. Dan setelah libur telah tiba akhirnya bisa pulang kampung dan menghabiskan waktu bersama dengan keluarga. 

 

Semoga tahun tahun ke depan masih senantiasa diberikan umur yang panjang untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama dengan keluarga dan berbagi kebahagiaan dengan keluarga. Aamiin

Alhamdulillah melewati tahun ini dengan penuh sukacita, meskipun kadang merasa kehidupan tahun ini cukup datar, tapi ada banyak perjalanan hidup yang memberikan banyak pengalaman dan semoga bisa menjadi proses untuk bertumbuh menjadi lebih baik.

Bismillah untuk tahun 2024. Semoga lebih banyak kebaikan dan kabar baik yang berdatangan.

Terima kasih 2023 untuk perjalanan panjang yang terasa begitu singkat.


Home, 31 Desember 2023

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...