Story of my best
Alkisah, hidup seorang sahabat yang cantik rupawan dan cerdas. Kita saling mengenal sekitar 14 tahun yang lalu ketika kita masih sama-sama duduk di bangku tsanawiah, hidup bersama di pondok membuat kita sudah seperti saudara
Kisah hidupnya bagai sinetron berseri yang tak kunjung berakhir. Hingga kisah pernikahannya pun penuh drama.
Karena kecerdasan, kecantikan, kebaikan serta ilmu agama yang dimilikinya membuat begitu banyak lelaki yang ingin meminangnya menjadi istri, bahkan sempat mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah di Jerman meski pada akhirnya tidak jadi berangkat karena sakit. Karena sebaik apapun seseorang berencana, Allah jualah yang akan menentukan segalanya.
Singkat cerita, setelah drama panjang dia akhirnya menikah dengan lelaki pilihan orang tuanya. Lelaki yang tak pernah dikenal sebelumnya, lelaki yang dia tolak secara halus hingga kasar. Tapi ya namanya jodoh, sekuat apapun kita menolak, sekuat apapun kita mengusahakan kalo Allah sudah menggariskan bahwa dia adalah jodoh kita maka manusia bisa apa.
Beberapa bulan kemudian, dia mengabariku bahwa dia telah hamil, aku pun menggodanya "kemarin aja nolak dijodohin hingga berujung kabur, eh ujung-ujungnya hamil juga". Waktu berlalu, sakitnya tak kunjung sembuh. Sakit saraf tulang belakang diakibatkan beberapa kali jatuh entah dari motor maupun dari tangga. Jadi merupakan sebuah kabar bahagia saat dia mengabari kalo dia telah hamil.
Dimana beberapa waktu sebelumnya dokter pernah memvonis kalo dia tak bisa hamil karena sakitnya itu, bahkan sempat divonis akibat fatal dari sakit saraf tulang belakang itu bisa mengakibatkan kelumpuhan. Tapi kembali lagi, kalo Allah yang berkehendak, semuanya akan bisa jadi kenyataan, meskipun itu diluar nalar manusia normal.
2 hari kemarin, tiba-tiba kabar bahagia kembali menghampiri. Sang sahabat mengirimkan voice note suara bayi, yang menjadi sebuah tanda telah lahir seorang penerus tongkat estafet kehidupan yang baru. Kami kembali bercerita, mendengarnya lahiran normal dalam kondisi masih sakit adalah sebuah keajaiban.
Benar adanya bahwa keyakinan kepada Allah adalah sumber segalanya. Bukankah Allah sesuai prasangka hambanya, dan semua akan jadi mungkin kalo Allah sudah berkehendak. Allah mencintai tanpa batas, tanpa ruang.
This stroy dedicate for my beloved friend đź’™
Yogyakarta, 22 Oktober 2018
Langganan:
Postingan (Atom)
Serba Serbi 2024
Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...
-
Perjalanan dimulai dari Jogja menggunakan daytrans yang sudah kami booking beberapa hari sebelumnya, pemesanan tiket bisa langsung ke kantor...
-
Pada akhirnya, memang harus tegar, harus kuat untuk berdiri di kaki sendiri. Ya jelaslah berdiri di kaki sendiri, berdiri di kaki send...
-
Baru 2 bulan kuliah aja, identitasnya udah ilang. Kartu identitas ya. Sebiji kartu penanda untuk meyakinkan orang-orang kalo aku udah mahas...