Minggu, 08 Juli 2018

Pulau Cangke in Love

Apa yang lebih membahagiakan dari sebuah mimpi yang menjelma menjadi nyata?
Menikmati debur ombak
Berlarian di pantai
Tidur diatas hamparan pasir
Menikmati bintang-bintang dalam kesunyian


Ingatkah kau mimpi yang pernah kita ukir bersama?

Mimpi untuk liburan di sebuah pantai yang ada hanya aku dan kau. Kau yang selalu berhasil menjadi orang yang bisa aku ajak berbincang mengenai apa pun.kau yang selalu ada untuk kuajak kemanapun. Itu menjadi salah satu alasan aku selalu nyaman bersamamu.Namun, kini kau telah pergi. Pergi membawa segala mimpi yang pernah kita rajut bersama.

Tak mengapa, kasih.
Hidup bukan hanya sebuah pilihan ganda yang memberikan kita kesempatan untuk bebas memilih. Terkadang hidup pun berupa sebuah essai, yang mengharuskan kita untuk menjawab segala tanya. Dan segala tanyaku tentang masa depan bersamamu, terjawab dengan kepergianmu.

Ah, aku selalu percaya sesuatu yang memang ditakdirkan untuk kita tak akan salah sasaran. Pun sesuatu yang tidak digariskan untuk kita pasti akan selalu menemukan jalan untuk lepas dari genggaman kita. Tak ada gunanya memaksakan kehendak. Kita hanya butuh untuk berdamai dengan kenyataan, menerima segala realita, dan bahagia setelahnya.

Ilmu ikhlas itu memang sulit. Tapi yang sulit bukan berarti tidak bisa dipelajari, bukan? Sulit bukan berarti tidak bisa dijalani, bukan?

Terimakasih untuk luka yang pernah kau torehkan. Kini aku bisa belajar untuk berjalan sendiri, tanpamu. Tanpa mimpi yang ada kamu lagi didalamnya. Terimakasih, karenamu aku akhirnya tau bahwa sumber besar kekecewaan dan sakit berasal dari harapan yang begitu tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...