Senin, 04 Agustus 2025

A Day in My Life - 04 Agustus 2025


Selepas sholat subuh, kumembuka aplikasi Mobile JKN dan mengambil antrian untuk bertemu dengan dokter. Hari Kamis lalu sudah bertemu dokter, diberikan vitamin dan tetes mata untuk mata kiriku yang penglihatannya buram karena pernah kelilipan. Waktu itu belum dikasih rujukan, hanya tetes mata dengan harapan ada perubahan. Ternyata setelah menggunakan tetes mata kondisinya malah lebih buruk, jadi kuberhenti memakainya.


Hari ini ke klinik lagi dan mendapat nomor antrian 15, padahal masih pagi-pagi sekali mengambil antrian. Ternyata begitu banyak orang yang butuh bantuan dokter. Melihat estimasi waktu pemeriksaannya masih lama, jadi saya melakukan beberapa aktivitas pagi dulu baru ke klinik. Dan kedatangan di klinik waktunya pas, kurang dari setengah jam namaku sudah dipanggil. Ngobrol sebentar dengan dokter lalu diberikan rujukan ke dokter mata. Keluar dari ruang dokter, duduk sebentar untuk menunggu panggilan dari pihak administrasi untuk dapat konfirmasi bahwa rujukannya sudah bisa digunakan. Karena baru pertama kali menggunakan rujukan, jadi saya meminta penjelasan dari pegawainya bagaimana cara menggunakannya. Dalam proses bertanya, saya menaruh buku di atas meja yang sebelumnya sementara kubaca, lalu pegawainya komen "salfok dengan judul bukunya, masih ada ya buku seperti itu". Aku sebenarnya gak tau apa yang ada di pikiran pegawai itu saat melihat buku yang sedang kupegang "Sisi Tergelap Surga". Biarlah dia larut dalam pikirannya sendiri hehe.

 

Sebelum ke RS Mata, saya menyempatkan makan soto ayam di samping klinik, soto yang rasanya enak dan harganya murah. Entah kapan terakhir makan di tenda pinggir jalan dan baru menyadari masih ada makanan dengan harga segitu. Selama ini terlalu sering makan di kafe atau warung yang menggunakan AC atau kipas angin yang harga makanan minumannya sudah tidak ada di bawah 20.000. Setelah selesai makan, saya ke RS Mata. Ternyata ramai sekali. Kebanyakan orang tua yang didampingi salah satu anggota keluarga. Meskipun sebelumnya saya sudah mengambil antrian BPJS melalui aplikasi, ternyata harus mengambil antrian lagi secara manual untuk pasien baru. Saat mengambil nomor antrian, satpamnya bertanya "Pasiennya mana"? Saya pak pasiennya, jawabku. Mungkin satpamnya berpikir, kok ada anak kecil tanpa pengawasan orang tua berkeliaran. Hahaha


Meskipun harus menunggu lama, saya menikmati pengalaman pertama ini, dan tentu karena membawa buku jadi waktu menunggu tidak terasa begitu membosankan. Nomor antrianku 43 untuk antri di pelayanan BPJS, setelah proses pendaftaran di layanan BPJS, dikasih nomor antrian lagi untuk ke pendaftaran administrasi. Menunggu sekitar 15 menit lalu dipanggil untuk pengisian data lalu menunggu lagi di depan ruang tindakan, BDR (Basic Diagnostic Room). Ada tahapan awal untuk screening, penyesuaian data, cek mata dua kali, lalu diberikan beberapa lembar kertas untuk lanjut pemeriksaan ke dokter.


Selesai tahap screening, lanjut ke ruangan dokter. Ternyata dokternya sedang istirahat karena memang jam menunjukkan pukul 12.15 Katanya dokter sedang makan siang dan sholat, jadi saya ke musholla untuk sholat. Selepas sholat ternyata dokternya juga sudah di ruangan, cepat sekali dokternya kembali bekerja. Perawat mempersilahkan saya masuk ke ruangan dokter. Dokter bertanya beberapa hal termasuk sejak kapan ada keluhan, lalu kujelaskan kronologinya dan kemudian lanjut pemeriksaan. Hasil pemeriksaan dokternya bilang "banyak air matanya ya di mata kiri dan kanan". Dalam hati (pantas sering nangis dok akhir-akhir ini, gak tau karena banyak air mata makanya sering nangis atau karena sering nangis makanya air matanya jadi banyak hahaha). Setelah diperiksa dokter lalu memberikan resep obat untuk ditebus di bagian farmasi dan surat control yang harus diberikan di bagian informasi, dokter memintaku datang lagi seminggu kemudian untuk kontrol.


Di bagian farmasi dikasih obat tetes mata lalu lanjut ke informasi untuk konfirmasi kontrol buat minggu depan. Semua prosesnya cukup cepat, kecuali di bagian pendaftaran. Semua tenaga kesehatan, keamanan, dan administrasinya sangat ramah. Tepat pukul 13.00 semuanya sudah selesai dan akhirnya bisa kembali ke rumah.


Sore harinya bersiap berangkat jogging ke Unhas. Lately, aku menemukan kegemaran baru. Jogging di Unhas lalu duduk di bawah pohon, terkadang sambil membaca, tapi sore ini memilih untuk tidak melakukan apa-apa. Hanya duduk diam, menapakkan kaki ke ibu bumi, menyaksikan orang-orang yang masih jogging dan orang-orang yang sedang bermain bola, mendengarkan suara burung yang bertengger dari satu dahan ke dahan lain, menikmati semilir angin, menghirup oksigen dari pepohonan yang masih tumbuh rindang, dan meneguk air kelapa dingin yang kubawa dari rumah. Rasanya sangat tenang dan menentramkan.


Bunyi masjid menjadi penanda saatnya kembali ke rumah, layaknya burung-burung yang kembali ke sarang setelah seharian berkeliaran di alam bebas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perubahan Pola Hidup

  Anak kecil yang selalu bisa menciptakan bahagia dengan cara yang sangat sederhana, sesederhana membuat jungkat jungkit dari bambu bekas ya...