Jumat, 08 Februari 2019
Perihal penilaian hanya dari apa yang terlihat
Kita sudah lama kenal satu sama lain, semenjak kita baru beberapa minggu menginjakkan kaki di kampus ini.
Namun tak banyak yang kutau tentangmu, selain nama dan jurusan.
Kau begitu diam
Kau begitu dingin
Aku pun enggan untuk berlama-lama mengobrol denganmu
Hingga satu waktu kita terlibat obrolan, aku juga lupa tepatnya kapan, yang kuingat kita tiba-tiba menjadi sangat akrab dan sering komunikasi intens. Semenjak itu hampir setiap hari kita saling berkirim kabar, dan saling menyemangati.
Beberapa waktu belakangan ini kita beberapa kali bertemu, sekedar menatap laptop bersama lalu kemudian mengobrol panjang lebar tentang banyak hal.
Aku salah yang menganggapmu diam, ternyata kau banyak bicara.
Aku salah menganggapmu polos, ternyata dibalik wajah diammu itu kau punya banyak ide yang begitu cemerlang. Kau selalu punya bahan untuk kita diskusikan. Aku kagum dengan pola pikir dan kecerdasanmu, aku pun selalu merindukan waktu di mana kita bisa bertemu lalu mengobrol tanpa harus peduli waktu yang terus berputar, aku masih penasaran dengan segala yang ada diisi kepalamu, dengan ide-idemu, dengan diammu yang menghanyutkan itu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Serba Serbi 2024
Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...
-
Baru 2 bulan kuliah aja, identitasnya udah ilang. Kartu identitas ya. Sebiji kartu penanda untuk meyakinkan orang-orang kalo aku udah mahas...
-
Tulisan ini berangkat dari sebuah keresahan pribadi, melihat begitu rumitnya proses menuju yudisium hingga tak sedikit mahasiswa yang mesti...
-
PLISSSS, jangan masuk di Mapala kalau kesehatan (jiwa)mu tidak mau terganggu. Hidup dalam sebuah lingkaran dengan berbagai stigma neg...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar