Sudah berapa banyak kecewa karena harap yang begitu tinggi?
Sudah berapa banyak air mata yang tumpah karena sesuatu berjalan tak sesuai keinginan.
Sudah berapa sering hati terluka karena merasa diabaikan?
Hei, tak cukupkah pengalaman memberikanmu pelajaran.
Hei, sadarlah bahwa kebaikan yang dilakukan orang lain karena mereka memang baik, bukan karena ada niat yang lebih.
Hei, belajarlah untuk mengelola ekspektasi, menyederhanakan sesuatu.
Dunia tak berputar hanya untukmu, orang lain tak punya kewajiban melakukan hal-hal hanya untuk mengenyangkan egomu.
Bahagialah karena dirimu sendiri, fokuslah kepada dirimu, jadilah utuh karena dirimu sendiri, tak perlu mengharap orang lain menyempurnakanmu karena kau telah sempurna sedari lahir.
Berikanlah nilai lebih jika kelak kau bersanding dengan seseorang, saling memerbaiki dan menjadi lebih baik. Bukan sekedar saling melengkapi yang kosong dan tak utuh.
Renungan sore di pojok warung SS.
Minggu, 10 Februari 2019
Minggu, 10 Februari 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Serba Serbi 2024
Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...
-
Baru 2 bulan kuliah aja, identitasnya udah ilang. Kartu identitas ya. Sebiji kartu penanda untuk meyakinkan orang-orang kalo aku udah mahas...
-
Tulisan ini berangkat dari sebuah keresahan pribadi, melihat begitu rumitnya proses menuju yudisium hingga tak sedikit mahasiswa yang mesti...
-
PLISSSS, jangan masuk di Mapala kalau kesehatan (jiwa)mu tidak mau terganggu. Hidup dalam sebuah lingkaran dengan berbagai stigma neg...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar