Melanjutkan
cerita tentang Rina yang menghubungiku pagi-pagi, ya benar saja jam 9 dia
kembali menghubungiku menanyakan keberadaanku. Tak sesuai rencana, jam 9 yang
seharusnya aku sudah berada di kampus atau di RSGM saat itu masih berada di
kontrakan, masih ngeprint tugas, ternyata perkiraanku revisi yang sebentar
lumayan memakan waktu yang banyak jadi semuanya molor. Kelar ngeprint tugas aku
lanjut mengumpulkan tugas ke kampus lalu ke RSGM. Untung sebelumnya sudah komunikasi dengan
salah seorang anak KOAS, jadi sampai RSGM bisa langsung tindakan. Aku menikmati
prosesnya yang lumayan lama, mulai dari pemeriksaan hingga rontgen dan berujung
keputusan besok harus ke RSGM lagi untuk check up, baiklah dinikmati aja setiap
prosesnya. Bisa lebih banyak bertemu orang.
Semangat dokter-dokter KOAS. Ini lagi buat laporan kasus
Tadi saat
rontgen gigi aku terperangah melihat alat-alat medis itu, semoga nanti sampai
meninggal gak pernah berhubungan dengan alat-alat seperti itu, mengerikan dan
mahal! :(
Ini alat-alat rontgen, biayanya 104.000 untuk setiap alat. Mehong bagi mahasiswa missqueen kayak saya :(
Siangnya,
setelah ronsen sembari menunggu dokter tiba-tiba ada chat Rina masuk, aku lupa
belum mengabari bahwa aku sudah di RSGM. Saat Rina ngechat aku langsung
membalas memberitahukan kalau aku sudah di RSGM dan kami janjian bertemu, tak
lama kemudian Rina datang menyambangiku, membawakan oleh-oleh dan hadiah. Speechless banget dan terharu banget aku
tuh, tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba dikasih hadiah, padahal gak ada
momentum apa-apa. Kami lalu mengobrol, saling menyemangati, saling menguatkan
dan saling mendoakan yang terbaik.
Selesai ketemu
sama Rina aku balik ke kost, menyusuri jalan dalam lingkungan UGM dibawah
langit abu-abu yang semakin menggelap. Syukur Alhamdulillah bulir-bulir air itu
jatuh tepat saat aku sudah tiba di kostan. Sungguh anugerah yang sangat patut
untuk disyukuri, semuanya dimudahkan oleh Allah.
Saat baru aja tiba di kostan, hujan mengguyur dengan mesra kota ini
Malam harinya,
saat kusedang berleha-leha di kamar, menunggu kabar Ana dan Fazat yang ingin
mengerjakan Tesis bareng ditengah cuaca yang tak menentu, hujan berenti hujan
berenti. Tiba-tiba ibu kostku menelfon, nanyain aku lagi di mana. Ibu lalu
mengajakku untuk ikut pertemuan RT, di sana ada kegiatan sosialisasi tanaman
vanili. Karena lagi kosong dan Fazat juga belum mengabari aku ikut aja sama ibu
kost, hihihi. Setibanya di lokasi pertemuan, ternyata yang datang semuanya
bapak-bapak, jadi aku sama ibu kost duduk di teras aja mendengarkan. Seru juga
ya ikut kegiatan-kegiatan kayak gitu, hitung-hitung persiapan jadi ibu rumah
tangga nantinya hehe. Kata pengantar dari pembicara sosialisasi tanaman vanili “saya bersyukur tinggal di Pogung Lor, dari
sekian banyak kota yang telah saya datangi di Indonesia di tempat ini masih
kental banget paguyubannya, tenang, aman dan tentram” and I feel it apa
yang dikatakan bapak yang bicara tersebut, hampir dua tahun tinggal di
lingkungan sini dan merasa nyaman banget.
Suasana kumpul RT
Menjelang pukul
10, setelah pemaparan tentang tanaman vanili itu selesai ibu mengajak balik
karena acaranya juga sudah selesai, tinggal ngobrol bebas bapak-bapak yang di
dalam. Aku memutuskan untuk menyusul Fazat dan Ana ke Stereos Café untuk
mengerjakan Tesis, and here I am. Sebelum
mengerjakan Tesis menyempatkan diri dulu curhat di blog. Hihihi
Semangat Nesis gais
Stereos Café,
02-01-2019
22:09
Tidak ada komentar:
Posting Komentar