Rabu, 02 Januari 2019

Diary of the day 02-01-2019


Melanjutkan cerita tentang Rina yang menghubungiku pagi-pagi, ya benar saja jam 9 dia kembali menghubungiku menanyakan keberadaanku. Tak sesuai rencana, jam 9 yang seharusnya aku sudah berada di kampus atau di RSGM saat itu masih berada di kontrakan, masih ngeprint tugas, ternyata perkiraanku revisi yang sebentar lumayan memakan waktu yang banyak jadi semuanya molor. Kelar ngeprint tugas aku lanjut mengumpulkan tugas ke kampus lalu ke RSGM.  Untung sebelumnya sudah komunikasi dengan salah seorang anak KOAS, jadi sampai RSGM bisa langsung tindakan. Aku menikmati prosesnya yang lumayan lama, mulai dari pemeriksaan hingga rontgen dan berujung keputusan besok harus ke RSGM lagi untuk check up, baiklah dinikmati aja setiap prosesnya. Bisa lebih banyak bertemu orang.

Semangat dokter-dokter KOAS. Ini lagi buat laporan kasus


Tadi saat rontgen gigi aku terperangah melihat alat-alat medis itu, semoga nanti sampai meninggal gak pernah berhubungan dengan alat-alat seperti itu, mengerikan dan mahal! :(

 Ini alat-alat rontgen, biayanya 104.000 untuk setiap alat. Mehong bagi mahasiswa missqueen kayak saya :(

Siangnya, setelah ronsen sembari menunggu dokter tiba-tiba ada chat Rina masuk, aku lupa belum mengabari bahwa aku sudah di RSGM. Saat Rina ngechat aku langsung membalas memberitahukan kalau aku sudah di RSGM dan kami janjian bertemu, tak lama kemudian Rina datang menyambangiku, membawakan oleh-oleh dan hadiah. Speechless banget dan terharu banget aku tuh, tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba dikasih hadiah, padahal gak ada momentum apa-apa. Kami lalu mengobrol, saling menyemangati, saling menguatkan dan saling mendoakan yang terbaik. 


Selesai ketemu sama Rina aku balik ke kost, menyusuri jalan dalam lingkungan UGM dibawah langit abu-abu yang semakin menggelap. Syukur Alhamdulillah bulir-bulir air itu jatuh tepat saat aku sudah tiba di kostan. Sungguh anugerah yang sangat patut untuk disyukuri, semuanya dimudahkan oleh Allah.

Saat baru aja tiba di kostan, hujan mengguyur dengan mesra kota ini


Malam harinya, saat kusedang berleha-leha di kamar, menunggu kabar Ana dan Fazat yang ingin mengerjakan Tesis bareng ditengah cuaca yang tak menentu, hujan berenti hujan berenti. Tiba-tiba ibu kostku menelfon, nanyain aku lagi di mana. Ibu lalu mengajakku untuk ikut pertemuan RT, di sana ada kegiatan sosialisasi tanaman vanili. Karena lagi kosong dan Fazat juga belum mengabari aku ikut aja sama ibu kost, hihihi. Setibanya di lokasi pertemuan, ternyata yang datang semuanya bapak-bapak, jadi aku sama ibu kost duduk di teras aja mendengarkan. Seru juga ya ikut kegiatan-kegiatan kayak gitu, hitung-hitung persiapan jadi ibu rumah tangga nantinya hehe. Kata pengantar dari pembicara sosialisasi tanaman vanili “saya bersyukur tinggal di Pogung Lor, dari sekian banyak kota yang telah saya datangi di Indonesia di tempat ini masih kental banget paguyubannya, tenang, aman dan tentram” and I feel it apa yang dikatakan bapak yang bicara tersebut, hampir dua tahun tinggal di lingkungan sini dan merasa nyaman banget.
Suasana kumpul RT
 
Menjelang pukul 10, setelah pemaparan tentang tanaman vanili itu selesai ibu mengajak balik karena acaranya juga sudah selesai, tinggal ngobrol bebas bapak-bapak yang di dalam. Aku memutuskan untuk menyusul Fazat dan Ana ke Stereos Café untuk mengerjakan Tesis, and here I am. Sebelum mengerjakan Tesis menyempatkan diri dulu curhat di blog. Hihihi
 Semangat Nesis gais



Stereos Café, 02-01-2019
22:09

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...