Pembalasan
dendam terbaik adalah dengan karya. Terlalu banyak kesakit hatian, terlalu
banyak kekecewaan. Semakin berdiam diri semakin menganga sakit itu, semakin
sendiri dan merenung malah semakin memperparah keadaan. Tak ada yang lebih baik
cara membunuh waktu kecuali dengan berkarya,
dengan menyibukkan diri, hal itu sangat ampuh melupakan segalanya, menjadikan
diri lebih produktif dan tidak memberikan sedikit ruang kepada rasa dan pikir
untuk melanglang buana ke mana-mana, menekan segala prasangka yang belum tentu nyatanya.
Selasa, 18 Desember 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Serba Serbi 2024
Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...
-
Baru 2 bulan kuliah aja, identitasnya udah ilang. Kartu identitas ya. Sebiji kartu penanda untuk meyakinkan orang-orang kalo aku udah mahas...
-
Tulisan ini berangkat dari sebuah keresahan pribadi, melihat begitu rumitnya proses menuju yudisium hingga tak sedikit mahasiswa yang mesti...
-
PLISSSS, jangan masuk di Mapala kalau kesehatan (jiwa)mu tidak mau terganggu. Hidup dalam sebuah lingkaran dengan berbagai stigma neg...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar