Setelah sekian lama. Akhirnya sampai juga di titik jenuh. Masa-masa yang benar-benar lelah. Oh ternyata begini rasanya. Hmmmp
Setelah banyaknya teguran yang tak kuindahkan. Akhirnya tumbang. Sekujur tubuh mulai terasa sakit. Ah mungkin sudah waktunya. Waktunya menemukan pendamping hidup yang tepat. Yang bisa selalu menemani. *eh. Kok nyerempet kesini sih.
Hihihihi
Duh, apapun itu harus tetap semangat. Sekali lagi. Semangat mengalahkan keterbatasan. Selama masih bisa bernafas, dan masih sok dikuat-kuatin ya tetap lanjut beraktifitas. Hingga Tuhan yang memberi alarm untuk berhenti. Hihihi
Selasa, 14 Februari 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Serba Serbi 2024
Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...
-
Baru 2 bulan kuliah aja, identitasnya udah ilang. Kartu identitas ya. Sebiji kartu penanda untuk meyakinkan orang-orang kalo aku udah mahas...
-
Tulisan ini berangkat dari sebuah keresahan pribadi, melihat begitu rumitnya proses menuju yudisium hingga tak sedikit mahasiswa yang mesti...
-
PLISSSS, jangan masuk di Mapala kalau kesehatan (jiwa)mu tidak mau terganggu. Hidup dalam sebuah lingkaran dengan berbagai stigma neg...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar