Jumat, 24 Maret 2017

Kenangan yang pernah indah








Dear, kita yang dulu pernah ada. Kenangan yang dulu pernah indah.

Ah, waktu berjalan begitu angkuh. Menggilas semua kebersamaan yang dulu pernah begitu erat. Menenggelamkan kita pada rutinitas masing-masing, hingga mengkambinghitamkan kesibukan sebagai sebuah alibi. Sesungguhnya kesibukan tak pernah ada, tergantung kita berada di prioritas nomor berapa. 

Untuk kenangan yang dulu pernah indah. Tak menyangka ya, ternyata begitu banyak kenangan indah yang pernah kita ukir bersama. Waktu dan jarak sukses menjadi tabungan rindu. Hingga kita “dipaksa” untuk meluangkan waktu menilik dan mengenang semua yang pernah begitu indah.

Kau tau? Sejauh apapun kaki ini melangkah, sebanyak apapun teman yang datang silih berganti, kenangan dan kebersamaan yang pernah kita rajut bersama tak akan pernah lekang oleh waktu, takkan pernah tergeser oleh teman-teman baru, dan tak pernah bisa terhapus oleh jarak.

Selasa, 21 Maret 2017

Rammang-rammang



Temukan bahagiamu.
Keluar sejenak dari aktifitasmu.
Nikmati keindahan alam yang telah terhampar luas di semesta yang indah ini.
Tertawalah, bersyukurlah dan berbahagialah.
Uyeeeii. One day trip to Rammang-Rammang.

Berempat kami membelah kemacetan pinggiran kota Makassar, di dalam mobil pembantaian yang mengupas tuntas isi hati para penumpangnya. Tawa, canda, cerita mengiringi perjalanan kami. Tak terasa 2 jam berlalu begitu cepat dan mengantarkan kami ke tujuan, dermaga Rammang-Rammang.

Rammang-Rammang merupakan sebuah objek wisata yang lagi hitz di kalangan anak muda kekinian, pun juga bagi turis-turis lokal yang berasal dari berbagai kota. Keindahan kars, hamparan sawah yang hijau dan langit biru yang menaungi menjadi daya tarik yang begitu menawan bagi para pengunjung.

Seharian kami menikmati keindahan alam Rammang-rammang, berjalan menyusuri setapak demi setapak sawah, berjalan mendaki menuju “puncak rammang-rammang”, sesekali mengabadikan moment berharga yang kami temui. 

Hidup tanpa signal terkadang memberikan secercah kebahagiaan serta ketenangan. Terlepas dari gangguan dunia luar dan benar-benar menikmati kehidupan nyata tanpa harus dipusingkan dengan update-updetan di sosial media yang penuh “kepalsuan”.








Two days trip Polman



Ah, aku rindu. Rindu menulis kembali. Belakangan ini, kesibukan selalu kukambinghitamkan untuk menutupi kemalasanku untuk terus menulis.

Awal maret yang cerah, tawaran dari sahabatku untuk keluar kota langsung ku iyakan. Meninggalkan rutinitas di Kota yang sudah mulai menjemukan. Debur ombak, langit biru, senja yang menghangatkan memberikan warna kebahagiaan dan semangat baru untukku. Aku kembali ke Makassar dengan jiwa yang baru, semangat yang lebih besar dan suasana hati yang jauh lebih bahagia. Temukan bahagiamu, berjalanlah lebih jauh saat kau sudah mulai muak dengan rutinitas yang monoton. Akan ada banyak serpihan kehidupan baru yang akan membuatmu jauh lebih hidup.










Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...